Perjalanan Adi R: Menemukan Kehidupan Baru Sebagai Tour Guide Sumba
oktarina
June 20, 2025
10 min read

Sebagai seseorang yang tumbuh di tanah Sumba, Afrianto Dida Hau, atau yang akrab disapa Adi R, tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis berkat sebuah kesempatan tak terduga? Dulu, Adi hanya dikenal sebagai sopir angkutan antar kabupaten, menjalani rutinitas yang sederhana di daerahnya. Namun, takdir berkata lain. Sejak bertemu dengan IndonesiaJuara Trip pada awal 2017, perjalanan hidup Adi mulai memasuki babak baru yang tak terduga. Inilah kisah Adi, seorang tour guide, yang kini bukan hanya menjadi bagian penting dari pariwisata Sumba. Tetapi juga wajah baru yang mengenalkan keindahan pulau ini ke seluruh dunia! Cerita ini, adalah bukti nyata bagaimana pariwisata tidak hanya mengubah kehidupan seorang individu, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat lokal dan membuka peluang ekonomi baru. Sebuah perjalanan yang membawa Sumba semakin dikenal dunia!
Awal Perubahan yang Tak Terduga
Perjalanan Adi (36) sebagai seorang tour guide di IndonesiaJuara Trip dimulai secara tak terduga. Di Februari 2017 silam, seorang teman meminta bantuannya untuk mengantar seorang tamu yang ingin berkeliling Sumba. Pria yang saat itu bekerja sebagai supir antar kota, tanpa pikir panjang langsung mengiyakan permintaan tersebut.
“Waktu itu bang Faisal menghubungi saya, dia bilang ada tamu mau eksplor Sumba, saya awalnya bingung apa itu eksplor, saya tidak paham, tapi saya iyakan saja lah, karena belum pernah coba juga,” cerita Adi, kepada IndonesiaJuara Trip, Rabu (18/6).
Di situlah awal mula kehidupan Adi berubah, ia bertemu dengan Agung Afif, pendiri IndonesiaJuara Trip. Ia diajak berkeliling dari Sumba Barat ke Sumba Barat Daya selama kurang lebih lima hari. Meski sempat tersesat beberapa kali, namun perjalanan kali ini sangat berkesan baginya, karena ia mendapatkan banyak pengalaman baru yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.
Setelah menghabiskan waktu bersama selama lima hari terakhir, Ia pun mengantar Agung untuk kembali ke Denpasar. Saat itu, Agung hanya berpesan jika dirinya akan kembali lagi ke Sumba, dan berjanji akan membuka trip ke Sumba untuk mengenalkan keindahan pulau ini kepada dunia.
“Di situ saya dan bang Faisal Cuma saling tatap aja di situ, karena kita masih belum paham apa maksud dari bang Agung, karena disitu saya belum tahu sama sekali tentang apa itu trip, jadi kami hanya iya-iya saja,” kata Adi.
Tak berselang lama, pada Maret 2017, Adi kembali dihubungi untuk mengantar tamu dari IndonesiaJuara Trip. Namun, lagi-lagi karena dia sama sekali tak memahami apa maksud kedatangan orang-orang ini, dia hanya mengantar sebagai sopir saja.
“Waktu itu saya cuma antar saja, ada bang Tegar yang saat itu menjadi tour guidenya, sekaligus yang memotret para tamu termasuk menerbangkan drone, dan ini terjadi hingga trip kesekian,” kata Adi.
Di Mei 2017, Agung kembali datang ke Sumba untuk mengurus langsung seorang klien yang melakukan pre-wedding di Sumba. Di pertemukan kedua dengan Agung itu, Adi diminta secara langsung untuk menjadi seorang tour guide di Sumba. Agung mengatakan, dengan menjadi seorang tour guide, Adi bisa mengenalkan Sumba ke seluruh dunia. Disitulah, hatinya tergerak, tanpa pikir panjang ia pun menyetujui penawaran tersebut.
Tak butuh waktu lama, Adi diminta untuk terbang ke Labuan Bajo, agar bisa mendapatkan langsung pelatihan tour guide. Sebagai informasi, IndonesiaJuara Trip sudah lebih dulu membuka tour di Labuan Bajo, yang sudah berdiri lebih dulu. Sehingga Adi diminta datang untuk mendapatkan pelatihan secara langsung dari tour guide yang sudah lebih berpengalaman. Sesampainya di sana, Adi langsung diminta untuk menjadi asisten guide di kapal. Meski belum siap, Adi mencoba untuk melakukannya karena ia sangat ingin menjadi tour guide di Sumba.
“Itu pertama kalinya saya naik pesawat, sungguh menjadi guide di IndonesiaJuara Trip memberikan pengalaman yang luar biasa, bahkan saat saya belajar pertama kalinya menjadi guide, saya langsung merasa ini akan mengubah seluruh hidup saya,” kata Adi.
Tak hanya belajar menjadi seorang tour guide saja, ia juga diberikan pelajaran terkait cara mengoperasikan drone dan kamera. Dengan demikian, dia bisa membantu para tamu yang ingin mengabadikan momen liburannya di Sumba. Dia juga belajar bagaimana cara melayani para tamu dan siap menghadapi kondisi apapun selama tour berjalan.
Singkat cerita, sampailah di hari terakhir pelatihan dan sudah saatnya Adi untuk kembali ke rumah. Sebelum kembali, Agung memberikan seperangkat drone dan kamera, dengan harapan peralatan ini bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan keindahan Sumba.
“Sejujurnya di hari terakhir itu saya merenung, bagaimana bisa, kami yang tidak punya ijazah ini dipercaya oleh seseorang yang baru mengenalnya selama beberapa bulan, ini sungguh kesempatan yang harus dijaga baik-baik,” kata Adi.
Adi mengatakan, sejak saat itu lah kehidupannya berubah secara drastis. Tidak hanya dari sisi ekonominya saja, tetapi juga dari cara dia memandang kehidupan. Jika sebelumnya, ia hanya bekerja sebagai seorang sopir dan pemikirannya hanya terbatas pada satu hal saja. Kini, sejak dia bekerja sebagai seorang tour guide pemikirannya berubah total.
Dia mulai fokus mengumpulkan uang untuk pendidikan anak-anaknya. Tak hanya sampai di situ, dia bahkan memasukkan anak-anaknya ke sekolah terbaik yang ada di Sumba, dengan harapan anak-anaknya bisa menjadi penerus yang membanggakan bagi daerah asalnya.
Hal itu bukan tanpa alasan, sejak menjadi tour guide, dia bertemu dengan banyak orang hebat yang akhirnya membuka jalan pikirannya. Orang-orang yang ditemuinya selalu menekankan, pendidikan adalah satu-satunya hal yang akan menyelamatkan masa depan mereka. Disitu, dirinya bertekad akan memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak-anaknya.
“Sejak jadi tour guide saya bertemu dengan banyak orang, mulai dari orang kantoran, sampai pejabat negara, mereka selalu bercerita bahwa pendidikan harus nomor satu kalau ingin berhasil, disitu saya bertekad memberikan yang terbaik untuk pendidikan mereka,” kata Adi.
Trip ke Sumba: Membuka Peluang Ekonomi Masyarakat Lokal

Hadirnya Sumba Tour dari IndonesiaJuara Trip, tidak hanya memberikan perubahan besar dalam kehidupan Adi. Tetapi juga bagi seluruh masyarakat lokal yang tinggal di sekitar destinasi wisata di sana.
Sebelumnya, kehidupan di Sumba terbilang sederhana, dengan banyaknya penduduk yang mengandalkan sektor pertanian atau kerajinan tangan sebagai sumber pendapatan utama. Namun, dengan semakin berkembangnya pariwisata, destinasi wisata Sumba kini menjadi pintu gerbang ekonomi baru bagi penduduk lokal. Warung makan, penjual oleh-oleh, hingga pengrajin kerajinan tangan merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan.
“Mereka merasa sangat senang dengan kehadiran para tamu yang datang, bahkan sering mengucapkan terima kasih karena wisatawan tidak hanya memberi wawasan baru bagi mereka, tetapi juga membuka pintu-pintu ekonomi,” kata Adi.
Adi menceritakan, dengan adanya wisatawan yang datang ke Sumba, kini kesempatan untuk menawarkan produk mereka, baik itu makanan, kerajinan tangan, atau oleh-oleh khas Sumba, seperti kain tenun. Bahkan, Di Waituri, salah satu desa yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, Adi melihat potensi besar pada anak-anak lokal yang memiliki bakat terpendam, terutama dalam bidang fotografi. Dengan keterampilan dasar yang diajarkannya, anak-anak ini kini menawarkan jasa foto kepada tamu dengan ponsel mereka.
“Kini, anak-anak tersebut mendapat bayaran seikhlasnya dari tamu, yang tidak hanya menikmati foto kenangan mereka tetapi juga memberi peluang kepada generasi muda Sumba untuk berkembang dengan bakat yang mereka miliki,” kata Adi.
Adi menambahkan, hadirnya Sumba Tour dari IndonesiaJuara Trip, tidak hanya sekedar menggerakkan perekonomian masyarakat saja, tetapi membuat perubahan sosial di masyarakat. anak-anak yang tadinya tidak bisa mengenyam pendidikan hingga ke bangku SMA karena terbatasnya biaya.
Namun, sejak perekonomian masyarakat lokal Sumba terus meningkat, saat ini sudah banyak anak-anak yang mengenyam pendidikan hingga ke bangku SMA. Bahkan, beberapa anak-anak ini juga mulai mengenyam pendidikan hingga ke tingkat perguruan tinggi.
“Ada beberapa anak dari penjual warung di sumba yang dekat destinasi wisata berhasil menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi, ini tentu menunjukan bahwa bukan hanya saya tapi banyak masyarakat lokal yang merasakan manfaatnya pariwisata ini,” kata Adi.
Kini, Adi menekankan kepada masyarakat untuk menyiapkan diri dan selalu menjaga sikap, agar siapa saja yang datang ke Sumba bisa jatuh cinta dengan pulau ini. tidak hanya dengan keindahan alamnya saja, tetapi juga dengan kearifan lokal masyarakat sumba.
Dengan demikian, siapapun ingin datang ke Sumba tanpa merasa ragu dan khawatir. Sebab, menurutnya, kemajuan perekonomian masyarakat Sumba hanya bisa tercapai jika kunjungan pariwisata di Sumba bisa terus meningkat.
“Kini Sumba adalah tempat di mana ekonomi berkembang, budaya lokal dihargai, dan generasi muda dapat meraih impian mereka berkat peluang yang dibuka oleh sektor pariwisata, jadi memang kita semua harus mempersiapkan diri,” kata Adi.
Melestarikan Alam Sumba Demi Anak Cucu

Meski terus berusaha mengenalkan keindahan Sumba ke mata dunia, namun tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam harus tetap dilakukan. Adi dan IndonesiaJuara Trip beranggapan, semakin ramai wisatawan yang datang, akan berpengaruh pada kelestarian dan keindahan alam Sumba.
Terlebih, destinasi wisata alam seperti pantai-pantai cantik, bukit-bukit hijau, dan hutan tropis yang masih asri, bisa mengalami kerusakan jika tidak dikelola dengan bijak. Banyaknya sampah plastik, sampah organik, dan kerusakan akibat aktivitas yang tidak terkontrol mulai terlihat, terutama di daerah yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
“Oleh karena itu, kami bersama IndonesiaJuara Trip berkomitmen untuk selalu menjaga kelestarian alam sumba dengan rutin melakukan bersih-bersih bersama masyarakat lokal di sekitar destinasi wisata,” kata Adi.
Setiap tiga bulan sekali, dia mengajak masyarakat lokal, dari yang tua hingga muda, untuk membersihkan tempat wisata dan lingkungan sekitarnya dari sampah-sampah yang berceceran. Dengan demikian, tempat wisata tersebut akan terus terjaga kebersihan dan keindahannya.
Tak hanya itu saja, dalam setiap tour yang berjalan, dia juga selalu mengkampanyekan agar para wisatawan menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Pihaknya juga selalu menyediakan tempat sampah khusus, sehingga jika wisatawan menemukan sampah berceceran selama tour, mereka bisa langsung membuangnya ke tempat sampah tersebut.
“Kami di setiap trip selalu membawa sejenis karung atau tas sampah untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut, tidak cuma pantai, dalam dalam kota yang terlihat kotor, biasanya kami lakukan 3 bulan sekali kami kunjungi tempat tempat yang kotor untuk kita bersihkan,” kata Adi.
Dengan kesadaran dan upaya yang terus dilakukan, Adi berharap Sumba akan tetap menjadi destinasi wisata yang indah dan alami, tidak hanya untuk wisatawan yang datang hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang. Keindahan alam Sumba adalah warisan yang harus dijaga, sekaligus memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung yang datang ke pulau ini.
Wajah Baru Sumba

Seiring dengan semakin berkembangnya sektor pariwisata, wajah Sumba pun semakin berubah. Bukan hanya dari segi infrastruktur dan fasilitas wisata, tetapi juga dalam hal kesiapan masyarakat lokal untuk menyambut wisatawan. Dengan demikian, siapapun yang ingin datang ke Sumba tidak perlu merasa ragu untuk mengunjungi pulau ini.
Adanya perubahan pola pikir dan sikap masyarakat lokal terhadap pariwisata, membuat suasana di Sumba semakin ramah dan menyambut kedatangan wisatawan dengan tangan terbuka. Hal ini menciptakan hubungan yang saling menghormati antara wisatawan dan masyarakat lokal.
“Sumba sudah tidak seperti dulu lagi. SDM di sini semakin berkembang, masyarakat lebih terbuka dengan pariwisata, dan banyak anak-anak muda yang bersemangat untuk ikut terlibat dalam pariwisata, kami juga sudah edukasi mereka bagaimana mereka harus bersikap,” kata Adi.
Jika dulu Sumba hanya dikenal sebagai pulau yang terpencil dan jarang terdengar di kalangan wisatawan. Namun, kini pulau ini telah menjadi salah satu destinasi yang menarik banyak perhatian, terutama bagi mereka yang mencari keindahan alam yang masih alami dan budaya yang kental.
Sumba telah berkembang menjadi destinasi wisata yang kaya akan potensi. Dengan berkunjung ke Sumba, wisatawan tidak hanya akan mendapatkan pengalaman liburan yang luar biasa. Tetapi juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Jadi, saya tekankan sekali lagi, jangan ragu untuk datang ke Sumba, karena Sumba sudah berbeda dari puluhan tahun yang lalu, jadi bisa dipastikan liburan ke Sumba akan aman dan menyenangkan!” tutup Adi.
Kisah Adi, seorang Tour Guide Sumba dari IndonesiaJuara Trip adalah contoh nyata bagaimana pariwisata dapat mengubah kehidupan seseorang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Yang perlu kamu ingat, perjalanan ke Sumba, tidak hanya memperkaya pengalaman pribadi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat, meningkatkan pendidikan anak-anak Sumba, dan melestarikan alam pulau ini!
Jadi, bagaimana? Masih ragu untuk liburan ke Sumba? Tidak perlu khawatir karena jalan-jalan ke Sumba bareng IndonesiaJuara Trip dijamin akan bikin liburanmu tak terlupakan. Hubungi kami sekarang dan rencanakan liburanmu ke Sumba!
